KONSEP
PEMASARAN UNIVERSAL
Pemasaran
adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau nonprofit) guna
mmemenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga,
mendistribusikan, serta mempromosikan melalui proses pertukaran agar memuaskan
konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.
a. Konsep produksi
Anggapan
pemasar yang berorientasi kepada proses produksi bahwa konsumen hanya akan
membeli produk-produk yang murah. Dengan demikian focus kegiatan perusahaan
yang harus dilakukan adalah efisiensi biaya agar dapat menjual barang dengan
murah kepada konsumen
b. Konsep produk
Aggapan
pemasar bahwa konsumen lebih menghandaki produk-produk yang berkualitas atau
berpenampilan baik. Dengan demikian tujuan bisnis perusahaan adalah
pengendalian kualitas.
c. Konsep penjualan
Anggapan
pemasar yang berorientasi kepada tingkat penjualan bahwa konsumen perlu
dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat sehingga tercapai profit maksimu
sebagai tujuan perusahaan. Dengan demikian focus kegiatan perusahaan adalah
usaha-usaha meningkatkan cara-cara penjualan dan kegiatan promosi yang
instensif agar mampu mempengaruhi, membujuk konsumen untuk membeli sehingga
penjualan dapat meningkat .
d
. Konsep pemasaran
Anggapan
pemasar yang berorientasi kepada pelanggan eksternal bahwa konsumen hanya akan
membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan.
Dengan demikian focus kegiatan perusahaan adalah berusaha memenuhi kepuasan
pelanggan melalui pemahaman perilaku konsumen.
e. Konsep pemasaran yang memasyarakat (sosial)
Anggapan
pemasar bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memnuhi
kebutuhan serta kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. Tujuan kegiatan
perusahaan adalah disamping berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat juga
memperbaiki relasi antara produsen dan syarakat untuk peningkatan
kesejahteraannya.
FUNGSI
PEMASARAN UNIVERSAL
1. Pembelian
2. Penjualan
3. Pengiriman
4. Penyimpanan
5. Standardisasi dan klasifikasi
6. Pembungkusan
7. Penanggungan resiko
8. Pendanaan
9. Pengendalian iformasi pemasaran
PEMASARAN
DOMESTIK KE PEMASARAN GLOBAL
1. Pemasaran Domestik
Pemasaran
yang secara nyata ditujukan pada pasar dalam negeri disebut pemasaran domestik.
Perusahaan domestik secara sadar atau tidak sadar memfokuskan pada pasar
domestik dan menghindari tantangan belajar cara memasarkan ke luar negeri.
Orientasi mereka adalah bersifat “ETHNO CENTRIC”, yaitu bahwa sifat pasar atau
Konsumen dimanapun akan sama , sehingga manajemen memandang pasar Domestik
padat dengan peluang yang jauh lebih aman
2. Pemasaran Ekspor
Pemasaran
ekspor adalah tahap pertama untuk menanggapi kesempatan pasar di luar
negeri. Pemasar ekspor menjadikan pasar
di luar negeri sebagai sasaran dan menggantungkan diri pada produksi dalam
negeri untuk memasok pasar ini. Fokus dalam tahap ini adalah memanfaatkan
produk dan pengalaman dalam negeri.
Pemasar ekspor yang handal akan memperlajari pasar sasaran dan mengubah
produknya agar sesuai dengan kebutuhan spesifik dari pelanggan di setiap
negara.
3. Pemasaran Internasional
Pemasaran
internasional bertindak lebih jauh lagi dari pemasar ekspor dan menjadi lebih
terlibat dalam lingkungan pemasaran di dalam negeri.Pemasar internasional tidak
terlalu menggantungkan diri pada
perantara. Mereka lebih berminat untuk mendirikan perwakilan langsung
untuk mengkoordinasikan usaha pemasaran di pasar sasaran. Dengan anak
perusahaan disebuah negara, pemasar internasional menciptakan organisasi
internal yang memfokuskan pada pemanfaatan produk dan kompetensi perusahaan
tersebut di negara tadi.
4. Pemasaran Multinasional
Mulai
dengan memfokuskan pada memanfaatkan pengalaman dan produk perusahaan.Karena
difokuskan pada tugas ini, perusahaan menyadari
perbedaan dan keunikan lingkungan dalam negara tersebut.Kemudian
melakukan adaptasi pemasaran perusahaan pada kebutuhan dan keinginan yang unik
dari pelanggan pada negara tsb.
Organisasi pemasaran multinasional akan mengembangkan program komunikasi yang
unik untuk pasarnya.
5. Pemasaran Global
Memfokuskan
pada pemanfaatan asset, pengalaman dan produk yang secara global dan melakukan
penyesuaian pada apa yang benar-benar unik dan berbeda dalam setiap negara.
Perusahaan global akan membedakan antara universal dengan global & antara
spesifik dengan unik.
KEKUATAN
YANG MENDORONG DAN MENGHAMBAT PEMASARAN GLOBAL:
A) KEKUATAN YANG MENDORONG
• Kebutuhan Pasar
Budaya
universal seperti perbedaan budaya terdapat unsur yang sama dalam sifat manusia
yang menjadi dasar untuk menciptakan dan melayani pasar global. Contoh :
minuman ringan, salah satu industri global yang terbesar yang sukses
• Teknologi
Professor
Levitt menulis artikel ” kenyataan komersial yang baru – munculnya pasar global
untuk produk konsumen standar dalam skala yang belum pernah dibyangkan”. Ada
kekuatan yang amat besar yang mendorong dunia ke arah menyatunya hal-hal yang
sudah umum dan kekuatan itu adalah Teknologi. Teknologi menyederhanakan
komunikasi, transpotasi dan perjalanan.
• Biaya
Keseragaman
dapat menurunkan biaya riset, rekayasa, desain, kreatif dan produksi di semua
fungsi bisni , dari rekayasa sampai pemasaran dan administrasi.
• Mutu
Volume
global menghasilkan penerimaan dan mutu operasi yang lebih besar untuk
mendukung mutu desai dan pembuatan.
• Komunikasi dan Transportasi
Revolusi
informasi memberikan kontribusi pada berkembangnya pemasaran global.
• Daya Tuas
Keunggulan
yang dimilikinya karena perusahaan itu beroperasi secara simultan dilebih dari
satu pasar nasinal. Sebuah perusahaan global dapat mengembangkan 5 tipe daya
tuas :
1. Transfer pengalaman
2. Transfer system
3. Penghematan skala
4. Pendayagunaan Sumber daya
5. Strategi global
B) KEKUATAN YANG MENGHAMBAT
• Perbedaan Pasar
Dalam
setiap kategori produk, perbedaan masih cukup banyak diantara batas negara dan
budaya budaya yang memerlukan adaptasi dari beberapa unsur bauran pemasaran.
• Sejarah
Sejarah
merek dagang mungkin memerlukan strategi pemasaran khusus dan berbeda, serta di
setiap negara perlu penentuan posisi tersendiri.
• Kecadokan Manajemen
Dalam
banyak hal, produk dan kategori merupakan calon untuk globalisasi, tetapi
manajement tidak menangkap kesempatan tsb.
• Budaya Organisasi
Perusahaan
global yang sukses adalah pemsar yang telah belajar cara memadukan visi global
dan perspektif dengan insiatif dan masukan pasar lokal. Hal ini sulit dilakukan
oleh perusahaan.
• Kendali Nasional/ Hambatan untuk masuk
suatu Negara
Setiap
negara melindungi perusahaan lokal dan kepentingannya dengan memegang kendali
terhadap akses pasar dan jalan masuknya.
KEKUATAN
YANG MENDASARI BISNIS INTERNASIONAL
a. Etnosentris
Suatu
asumsi atau keyakinan bahwa negeri asal sendirilah yang unggul. Dalam
perusahaan etnosentris, operasi di luar negeri dianggap kurang penting
dibandingkan domestik dan terutama dilakukan untuk melempar kelebihan produksi
domestik.
b. Polisentris
Keyakinan
yang didasari bahwa setiap negara unil dan berbeda serta cara utuh meraih
sukses di setiap negara adalah menyesuaikan diri dengan perbedaan unik dari
setiap negara. Dalam tahap polisentris, anak perusahaan didirikan di pasar luar
negeri. Setiap anak perusahaan bekerja secara independen dan menetapkan tujuan
dan rencana pemasaran sendiri. Pemasaran diorganisasikan dengan dasar negara
per negara, dengan setiap negara mempunyai kebijakan pemasaran unik sendiri.
c. Regiosentris dan Geosentris
Perusahaan
memandang wilayah regional dan seluruh dunia sebagai suatu pasar dan mencoba
mengembangkan strategi pemasaran terpadu regional atau dunia. Regiosentris
merupakan orientasi geosentris yang terbatas pada suatu wilayah regional artinya
manajemen harus mempunyai suatu pandangan dunia ke arah wilayah regional, tapi
akan memandang sisa dunia dengan orientasi etnosentris atau polisentris, atau
kombinasi keduanya.
KONSEP
KUNCI PERENCANAAN PEMASARAN GLOBAL
Ada
6 konsep kunci yang memberi dukungan ke arah pemahaman yang lebih baik mengenai
kesempatan dan tantangan dari pemasaran global, yaitu :
1. Strategi
Strategi
adalah respon yang dipertimbangkan dari sebuah organisasi pada kenyataan dari
organisasi pihak yang berkepentingan dan kenyataan dari lingkungan bisnis.
2. Perusahaan dunia
Beberapa
aspek pemasaran global memiliki perbedaan dari pemasaran domestic, salah
satunya adalah konteks atau lingkungan pemasaran global.
3. Pengelompokan, segmentasi dan target
pemasaran
•
Geografi adalah kriteria pengelompokan dengan makna yang besar.
•
Bahasa dan budaya adalah karakteristik lain yang membedakan pasar. Dunia
dibagi-bagi dalam kelompok atau segmen bahasa : mandarin, inggris, spanyol.
4. Kepekaan
lingkungan
Suatu
cara yang paling berguna untuk melihat produk secara internasional adalah
menempatkannya kedalam rangkaian kepekaan lingkungan. Semakin besar kepekaan
terhadap lingkungan dari suatu produk, perusahaan semakin perlu belajar
mengenai cara produk tadi berinteraksi dengan kondisi ekonomi, social dan
budaya, fisik, dan lingkungan yang memberi petunjuk yang ada diseluruh dunia.
5. Pengaruh yang mempersatukan dan
membedakan
Konsep
ini didasarkan pada fakta bahwa dalam setiap situasi ada aspek yang unik maupun
yang serupa. Aspek yang unik mempunyai pengaruh yang membedakan, aspek serupa
mempunyai pengaruh yang menyatukan.
6. Daur hidup produk
Pengertian
umum DHP adalah bahwa suatu produk mempunyai karakteristik atau kehidupan
normal dengan urutan awal atau kelahiran, dan pertumbuhan cepat (tahap
pertumbuhan), diikuti dengan pertumbuhan yang keceapatannya menurun, tidak ada
pertumbuhan, penurunan, dan akhirnya, untuk melengkapi metafora mati.
TAHAP-TAHAP
PENGEMBANGAN PERUSAHAAN TRANSNASIONAL :
TIPOLOGI
DINAMIS
Ada
5 tahap dalam evolusi perusahaan transnasional, yaitu : Domestik,
Internasional, Multinasional, Global dan Transnasional. Tahap ini menggambarkan
perbedaan signifikan dalam strategi, cara memandang dunia, orientasi dan
praktek perusahaan yang berkecimpung di lebih dari satu Negara. Salah satu
perbedaan kunci dalam perusahaan di berbagai tahap ini adalah orientasi mereka.
1. Perusahaan domestik
Orientasinya
adalah etmosentris. Focus pada pasar domestic, pemasok domestic, dan pesaing
domestic.
2. Perusahaan internasional
Masih
tetap etmosentris, atau berorientasi dalam negeri, dalam orientasi dasarnya.
Fokusnya tetap pada pasar dalam negeri.
3. Perusahaan multinasional
Orientasi
bergeser menjadi polisentris, yaitu asumsi bahwa pasar dan cara melakukan
bisnis diseluruh dunia demikian unik. Fokusnya adalah multidomestik, artinya
perusahaan ini merumuskan strategi yang unik untuk setiap Negara tempat
perusahaan melakukan bisnis.
4.
Perusahaan global
Mempunyai
ancangan strategi yang cukkup besar dari tahap ketiga. Mempunyai strategi
pemasaran global atau strategi menentukan pemasok global, tetapi tidak pernah
kedua-duanya. Fokus pada dasar dan sumber daya global dari dalam negeri atau
salah satu Negara lain untuk memasok pasar ini, atau akan memfokuskan pada
pasar domestikdan sumber daya dari dunia untuk memasok saluran distribusi
domestic.
5. Perusahaan transnasional
Mempunyai
orientasi geosentris. Mengadopsi strategi global yang memungkinkannya untuk
meminimalkan penyesuaian di berbagai Negara pada yang benar-benar menambah
nilai bagi pelanggan di Negara itu. Aset kunci dari perusahaan transnasional
tersebar, saling tergantung, dan terspesialisasi.
TINJAUAN
EKONOMI DUNIA
Ekonomi
Dunia terjadi perubahan yang sangat besar sejak Perang Dunia II. Perubahan
paling besar dan mendasar adalah munculnya pasar global dan integrasi ekonomi
dunia meningkat secara signifikan misalnya Uni Eropa dan NAFTA. Realitas
perubahan ekonomi dunia yaitu Penggerak ekonomi dunia ialah perpindahan modal
bukan lagi perdagangan, Produktivitas telah terlepas hubungannya dengan tingkat
pekerja, Ekonomi dunia mendominasi keadaan dan berakhirnya perang dingin
kaptalisme dan sosialisme
Ekonomi
dunia telah mengalami perubahan revolusioner dalam 50 tahun terakhir. Mungkin
perubahan yang paling besar dan mendasar adalah munculnya “pasar global dan
persaingan global”.
Perubahan
terus berlangsung di seluruh dunia, termasuk di Negara sedang berkembang,
terdapat 5 perubahan besar yang mendasar, yaitu :
1. Perpindahan modal menjadi kekuatan yang
mendorong ekonomi dunia, bukan lagi perdagangan, sehingga perpindahan modal dan
perdagangan sangat menentukan nilai mata uang (kurs valuta asing).
2. Produksi telah “terlepas” dari tingkat
orang yang bekerja. (walaupun tingkat tenaga kerja menurun, tetapi volume
produksi masih tetap terus meningkat)
3. Produk primer telah “terlepas” dari
ekonomi industri. (hal ini berlawanan dengan masa lalu, yaitu ketika turunnya
harga bahan mentah akan menyebabkan depresi di seluruh dunia dalam ekonomi
industri)
4. Ekonomi dunia dapat dikendalikan. Ekonomi
makro Negara tidak lagi mengendalikan hasil ekonomi.
5. “Kontes” selama 75 tahun antara kapitalisme
dan sosialisme telah berakhir. Keberhasilan yang jelas dari sistem kapitalis
dibandingkan model komunis yang terkendali dan terpusat telah menyebabkan
runtuhnya komunisme sebagai sebuah model mengorganisasi kegiatan ekonomi dan
sebagai sebuah ideology.
SISTEM
EKONOMI
Ada
3 sistem ekonomi di dunia yaitu Kapitalisme, Sosialisme dan Campuran.
Klasifikasi ini berdasar pada alokasi sumber daya dalam sistem yaitu alokasi
pasar, alokasi berdasarkan perintah, dan alokasi campuran .
•
Alokasi Pasar
Sistem
yang mengandalkan konsumen yang mengalokasikan sumber daya. Konsumen yang
memutuskan apa yang akan diproduksi oleh siapa. Sistem pasar adalah suatu
demokrasi ekonomi. Masyarakat mempunyai hak suara dengan uang mereka untuk
barang yang sesuai pilihan mereka. Keunggulan dalam sistem ini adalah dalam
menyerahkan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan.
•
Alokasi berdasarkan perintah
Dalam
sistem ini pemerintah berkuasa untuk menentukan produk mana yang yang harus
dibuat oleh pemasar dan bagaimana cara membuatnya. Konsumen bebas untuk memilih
apa saja yang dibutuhkan tetapi keputusan apa yang akan diproduksi ditentukan
oleh perencanaan pemerintah.
•
Alokasi Campuran
Dalam
sistem ini merupakan campuran dari dua sistem/alokasi yang dijelaskan diatas.
SISTEM
EKONOMI :
a. Sistem Ekonomi Tradisional
Suatu
sistem dalam organisasi kehidupan ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi
masyarakat secara turun-temurun yang mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Kelebihan dari sistem ekonomi tradisional adalah adanya semangat kekeluargaan
dan kejujuran dari setiap individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Sistem Ekonomi Terpusat (Sosialis)
Sistem
ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memiliki kekuasaan
yang dominan pada pengaturan kegiatan ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui
pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota
masyarakat. Negara yang menganut sistem ekonomi terpusat antara lain: Rusia,
RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
c. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
Sistem
ekonomi berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dalam
kegiatan perekonomian tanpa adanya campur tangan daripada pemerintah. Landasan
dari sistem perekonomian ini bertujuan
secara umum untuk mencari keuntungan pribadi tanpa adanya pihak lain yang perlu
dipertimbangkan.
d. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan
ekonomi, akan tetapi di sisi lain pemerintah memiliki campur tangan dalam
perekonomian dengan tujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan
masyarakat pada sumber daya ekonomi.
PERKEMBANGAN
PASAR
Perkembangan pasar merupakan salah
satu yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan produk yang
sudah ada pada pasar yang baru. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian kecil
dari berbagai kemungkinan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan.
Pasar
negara global berada dalam tahap perkembangan yang berbeda. PNB per-kapita
merupakan dasar segmentasi demografis yang berguna. Dengan dasar ini, kita
telah membagi pasar global menjadi 5
kategori. Negara-negara dalam ke-5 kategori ini mempunyai karakteristik yang
serupa, sehingga tahap-tahap tadi menyediakan dasar bermanfaat untuk melakukan
segmentasi global dan menentukan sasaran pemasaran.
1. Negara Perpenghasilan Rendah :
Dikenal
juga sebagai dunia ketiga atau negara pra-industri, adalah negara-negara yang
mempunyai penghasilan kurang dari $ 400 per-kapita tahun 1992. Karakteristik
yang dimiliki oleh negara-negara dengan tingkat penghasilan ini adalah sebagai
berikut :
• Industrialisasi terbatas dan persentase
tinggi penduduk dengan pekerjaan di bidang dan hidup minimal dari pertanian
• Tingkat kelahiran tinggi
• Tingkat buta huruf tinggi
• Bergantung pada bantuan luar negeri
• Politik tidak stabil dan banyak
gejolak
• Terkonsentrasi di Afrika, sebelah
selatan Sahara
Negara-negara
ini amat terbatas sebagai pasar semua macam produk dan tidak signifikan sebagai
ancaman bersaing.
2. Negara Perpenghasilan Menengah-Bawah :
Negara
ini juga dikenal sebagai negara berkembang (NSB), adalah negara-negara yang
mempunyai PNB antara $400 dan kurang dari $2,000 per-kapita di tahun 1992.
Negara
ini berada dalam tahap awal industrialisasi. Berbagai pabrik dibangun untuk
memasok pasar domestik yang tumbuh dengan barang-barang seperti bahan sandang,
baterai, ban, bahan bangunan dan makanan
dalam kemasan. Negara ini juga merupakan lokasi untuk produksi produk standar
dan sudah mencapai tahap dewasa seperti pakaian untuk pasar ekspor.
3. Negara Perpenghasilan Menengah-Atas :
Negara
ini juga dikenal sebagai negara industri baru, yaitu negara-negara yang
mempunyai PNB antara $2,001 dan $12,000 perkapita di tahun 1992. Dalam negara
ini persentase sektor pertanian menurun tajam karena penduduk pindah dari
sektor pertanian ke sektor industri dan tingkat urbanisasi meningkat. Banyak
negara dalam tahap ini melakukan industrialisasi secara cepat. Tingkat upah
meningkat dan yang melek huruf makin banyak dengan tingkat pendidikan maju,
tetapi tingkat upah mereka masih jauh lebih
kecil dari negara maju. Dengan kemampuan negara maju dan upah yang lebih
rendah, mereka sering kali menjadi pesaing yang kuat dan mengalami pertumbuhan
ekonomi yang cepat yang didorong oleh ekspor.
4. Negara Perpenghasilan Tinggi :
Dikenal
juga sebagai negara maju, industri, pasca industri atau Dunia Pertama, yaitu
negara - negara yang mempunyai PNB di atas $12,000 perkapita. Dengan
pengecualian beberapa negara kaya minyak, negara kategori ini mencapai tingkat
penghasilan sekarang lewat proses pertumbuhan ekonomi yang dapat dipertahankan.
POLA
KONSUMSI
Pola
konsumsi adalah susunan kebutuhan seseorang terhadap barang dan jasa yang akan
dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu, yang dipenuhi dari pendapatannya. Pola
konsumsi tiap orang berbeda-beda. Orang yang berpendapatan tinggi berbeda pola
konsumsinya dengan orang yang berpendapatan menengah, berbeda pula dengan orang
yang berpendapatan rendah. Pola konsumsi direktur berbeda dengan konsumsi
karyawan. Pola konsumsi guru berbeda dengan pola konsumsi petani.
Perbedaan
pola konsumsi tiap orang tidak hanya dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
pendapatan, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
a.
tingkat pendidikan/pengetahuan;
b.
kondisi tempat tinggal iklim;
c.
jenis pekerjaan;
d.
tingkat peradaban bangsa;
e.
kebiasaan dan kondisi sosial budaya masyarakat;
f.
tinggi rendahnya harga barang dan jasa;
g.
selera yang sedang berkembang di masyarakat.
Pola
konsumsi orang berbeda-beda, tetapi secara umum dalam berkonsumsi orang akan
mendahulukan kebutuhan pokok, baru kemudian memenuhi kebutuhan lainnya.
• Hukum Engel
Pendapatan
merupakan variabel penting yang mempengaruhi pasar potensial untuk sebagian
besar produk. Bagaimana pendapatan mempengaruhi konsumsi ? Setiap pemasar menyadari hubungan antara
pendapatan dan pola konsumsi, oleh karena itu seringkali menggunakan segmentasi
pendapatan untuk menentukan pasar. Sifat elastisitas pendapatan untuk makanan
pertama kali diamati dan dirumuskan oleh ahli statistic bangsa Rusia di abad
ke-19, yaitu Ernst Engel. Engel menemukan kondisi seragam di Negara Eropa yang
disurveinya.
Kalau
pendapatan tumbuh diatas angka minimum tertentu, pengeluaran untuk makanan
dalam persentase pendapatan total akan menurun, walaupun angka absolute
pengeluaran untuk makanan tidak berubah atau naik. Pola pengeluaran untuk hal
yang penting, disebut sebagai Hukum Engel dan dibenarkan dengan bukti
penelitian anggaran.
• Tingkat Kejenuhan Produk
Pada
umumnya, tingkat kejenuhan produk atu persentase pembeli potensial atau jumlah
rumah tangga yang memiliki produk
tertentu, naik kalau pendaptan nasional per kapita naik. Akan tetapi dalam
pemasaran dengan pendapatan cukup bagi konsumen membeli produk tertentu, factor
lain hanya dipertimbangkan.
Misalnya
:
Penjualan
penyejuk udara (air conditioner) dijelaskan dengan pendapatan dan iklim.
- Orang dengan pendapatan rata-rata di Negara
berpenghasilan rendah tidak mampu membeli penyejuk udara tidak peduli betapa
panasnya udara ditempat itu.
- Orang dengan pendapatan tinggi di iklim yang
lebih dingin dapat dengan mudah membeli penyejuk udara, tetapi tidak mempunyai
akan kebutuhan itu.
NERACA
PEMBAYARAN
Neraca
pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan
barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi
finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan
neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.
Tujuan
Neraca Pembayaran , Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan,
yaitu :
1.
Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi negara di perdagangan
internasional
2.
Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi pembayaran internasional
3.
Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan fiskal dan moneter
4.
Merupakan alat untuk mengukur berapa besar utang dan piutang negara terhadap
luar negeri
5.
Merupakan alat untuk mengukur struktur dan komposisi transaksi ekonomi suatu
negara dengan dunia internasional
6.
Mengukur keadaan perekonomian dan posisi keuangan internasional suatu Negara
POLA
PERDAGANGAN
Setelah
perang Dunia II, Pertumbuhan Impor dan Ekspor melebihi kecepatan kenaikan PNB.
Investasi langsung oleh pihak asing berkembang 5 kali lebih cepat dari pada
perdagangan dunia dan 10 kali lebih cepat dari PNB.
ASPEK
DASAR BUDAYA
Budaya
itu dipelajari, bukan pembawaan sejak lahir. Budaya terdiri dari respons yang
dipelajari terhadap situasi yang terjadi. Mencari Budaya Universal Modus
tingkah laku yang ada dalam setiap budaya. Aspek Universal dari lingkup budaya
menunjukkan peluang bagi pemasar global untuk menstandarisasi beberapa atau
seluruh elemen program pemasaran
PENDEKATAN
ANALISIS FAKTOR BUDAYA
Pengamatan
dan studi menunjukkan bahwa tanpa tergantung pada kelas sosial dan pendapatan,
budaya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku konsumsi,
penggunaan media, dan kepemilikan barang yang tahan lama. Produk konsumen
mungkin lebih peka terhadap perbedaan budaya daripada produk industri.
NEGOSIASI
Negosiasi
adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha
untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan
PRODUK
INDUSTRI
Produk
industri (business products), adalah barang yang akan menjadi begitu luas
dipergunakan dalam program pengembangan pemasaran. Barang industri juga dapat
dirinci lebih lanjut jenisnya antara lain sebagai berikut.
• Bahan mentah, yaitu barang yang akan
menjadi bahan baku secara fisik untuk memproduksi produk lain, seperti hasil
hutan, gandum, dan lain sebagainya.
• Bahan baku dan suku cadang pabrik,
yaitu barang industri yang digunakan untuk suku cadang yang aktual bagi produk
lain, misalnya mesin, pasir, dan lain sebagainya.
• Perbekalan operasional, yaitu barang
kebutuhan sehari-hari bagi sektor industri, misalnya alat-alat kantor, dan
lain-lain.
PRODUK
KONSUMEN
Produk
konsumsi (consumer products) adalah barang yang dipergunakan oleh konsumen
akhir atau rumah tangga dengan maksud
tidak untuk dibisniskan atau dijual lagi. Barang-barang yang termasuk jenis
produk konsumsi ini antara lain sebagai berikut:
• Barang kebutuhan sehari-hari
(convenience goods), yaitu barang yang umumnya sering kali dibeli, segera dan
memerlukan usaha yang sangat kecil untuk memilikinya, misalnya barang
kelontong, baterai, dan sebagainya.
• Barang belanja (shopping goods), yaitu
barang yang dalam proses pembelian dibeli oleh konsumen dengan cara
membandingkan berdasarkan kesesuaian mutu, harga, dan model, misalnya pakaian,
sepatu, sabun, dan lain sebagainya.
• Barang khusus (speaciality goods),
yaitu barang yang memiliki ciri-ciri unik atau merk kas dimana kelompok
konsumen berusaha untuk memiliki atau membelinya, misalnya mobil, kamera, dan
lain sebagainya.
HUKUM
INTERNASIONAL
Hukum
internasional adalah bagian dari hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala
Internasional. Pada awalnya, Hukum Internasional hanya diartikan sebagai
perilaku dan hubungan antar negara namun dalam perkembangan pola hubungan
internasional yang semakin kompleks pengertian ini kemudian meluas sehingga hukum
internasional juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan
pada batas tertentu, perusahaan multinasional&individu.
ORGANISASI
KAWASAN
Organisasi
kawasan (OK) adalah Organisasi Internasional (OI) yang beranggotakan beberapa
negara dan mencakup badan Geopolitik yang operasinya tidak memandang batas
Negara - Bangsa. Keanggotaannya ditentukan oleh batas geografi tertentu seperti
benua atau batas geopolitik seperti Blok Perdagangan.
LISENSI
Lisensi
secara umum dapat diartikan pemberian izin, hal ini termasuk dalam sebuah
perjanjian. Definisi lain, pemberian izin dari pemilik barang/jasa kepada pihak
yang menerima lisensi untuk menggunakan barang atau jasa yang dilisensikan.
ANTI
TRUST
Hukum
atau Undang-Undang "Antipakat" (antitrust) atau hukum/undang-undang
persaingan, merupakan peraturan melawan kebiasaan dagang yang merendahkan
persaingan atau dianggap tidak adil.
SISTEM
KEUANGAN INTERNASIONAL
Keuangan internasional (juga
disebut ekonomi moneter internasional atau ekonomi makro internasional) adalah
cabang ekonomi keuangan yang mempelajari keterkaitan dua negara atau lebih dari
sisi moneter dan ekonomi makro. Keuangan internasional mempelajari dinamika
sistem keuangan global, sistem moneter internasional, neraca pembayaran, nilai
tukar, investasi asing langsung, dan hubungannya dengan perdagangan
internasional. Keuangan internasional, kadang disebut keuangan multinasional,
menangani manajemen keuangan internasional. Investor dan perusahaan
multinasional harus menilai dan mengelola risiko internasional seperti risiko
politik dan risiko valuta asing, termasuk keterpaparan transaksi, keterpaparan
ekonomi, dan keterpaparan penerjemahan. Berikut sistem keuangan internasional yang
pernah diterapkan mulai dari zaman dahulu hingga sekarang:
Sistem
Standar Emas
Sistem standar emas adalah sistem
keuangan yang berdasar pada nilai emas sebagai acuan untuk alat pembayaran yang
sah, dasar penentuan nilai uang, dan sebagai dasar dalam menentukan atau
pembanding nilai tukar mata uang. Hakikatnya nilai mata uang suatu negara
apakah itu berupa uang kertas maupun jenis lainnya, dalam sistem standar emas
nilai mata uang tersebut akan berkaitan langsung dengan nilai emas yang dimiliki
oleh suatu negara. Sederhananya adalah negara berhak mencetak uang
sebanyak-banyaknya sesuai dengan mata uang negara yang sah dengan persyaratan
jumlah emas yang disimpan atau dimiliki oleh negara memiliki nilai yang sama
dengan jumlah uang yang dicetak. Sistem standar emas merupakan sistem keuangan
yang pertama kali muncul dalam sejarah ekonomi dan keuangan di dunia. Pada
dasarnya emas itu sendiri lebih dari 1000 tahun yang lalu dikenal dan digunakan
sebagai mata uang. Awal mula pemikiran menggunakan emas adalah karena secara
fisik memiliki wujud dan nilai yang sama di dunia manapun, sehingga uang emas
mudah diterima dan digunakan untuk berbagai kegiatan ekonomi baik itu transaksi
jual beli maupun untuk upah. Kemudian dalam catatan sejarah emas digunakan
sebagai standar dan sistem keuangan internasional terjadi pada tahun 1821
dimana saat itu Inggris mulai mengenalkan dan menerapkan sistem ini ke seluruh
dunia. Hingga tahun 1870 masyarakat eropa mulai menerapkan sistem standar emas
secara global dan pada tahun 1879 sistem ini mulai merambah hingga ke Amerika.
Beberapa alasan kenapa banyak negara yang mulai menerapkan sistem standar emas
adalah karena adanya kestabilan terhadap nilai kurs valuta asing, nilai kurs
yang relatif stabil tersebut merupakan dampak dari kebijakan yang diterapkan
dalam kegiatan ekspor impor emas. Selain itu kelebihan lainnya adalah kecilnya
defisit atau surplus dalam neraca pembayaran lebih cenderung tidak terlalu
berlarut lama akan tetapi secara berkelanjutan akan menyusut dengan sendirinya
dan akan kembali seimbang ke posisi semula.
Sistem
Bretton Woods
Berakhirnya perang dunia pertama
membawa dampak buruk yang berkepanjangan terhadap laju perkembangan
perekonomian di seluruh negara-negara di dunia. Penerapan sistem standar emas
dinilai tidak lagi sesuai dengan kondisi negara setelah perang dunia pertama,
hal ini disebabkan berkurangnya pasokan komoditas emas untuk dikonversi kedalam
mata uang negara. Dengan memburuknya kondisi ekonomi yang dirasakan oleh banyak
negara, kemudian mendorong banyak negara untuk memecahkan permasalahan yang
sama dengan mengadakan pertemuan dengan negara-negara di dunia untuk mencari
solusi dalam memperbaiki kondisi perekonomian pasca perang, terutama dalam
masalah sistem keuangan atau moneter. Dampak krisis pasca perang dunia pertama
sangat terasa bagi mayoritas negara-negara eropa, bank-bank dinyatakan bangkrut
dan mengalami defisit yang sangat tinggi. Di lain sisi Amerika termasuk negara
yang tidak merasakan dampak krisis tersebut, hal ini disebabkan karena
melimpahnya cadangan emas yang dimiliki oleh Amerika. Dengan kondisi
perekonomian yang stabil, kemudian Amerika menggagas sebuah pertemuan dengan
negara-negara dunia Internasional untuk membahas masalah krisis yang terjadi di
Eropa. Pertemuan tersebut dilaksanakan di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika
Serikat pada tahun 1944 dan dihadiri oleh perwakilan dari 44 negara di dunia.
Dari pertemuan ini kemudian akan menjadi sebuah sejarah tentang terbentuk
sistem baru dalam dunia keuangan internasional yang diposisikan sebagai
pengganti dari sistem standar emas yaitu Sistem Bretton Woods.
Sistem
Kurs Mengambang Terkendali
Setelah muncul Sistem Bretton Woods
yang kemudian melahirkan banyak kesepakatan dan terbentuknya lembaga-lembaga
keuangan internasional memberikan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan
ekonomi yang ditandai dengan bertambahnya pendapatan negara, perdagangan dunia
yang semakin berkembang luas, dan ketersediaan lapangan pekerjaan yang merata.
Kembalinya stabilitas perekonomian dunia merupakan puncak sukses dari penerapan
Sistem Bretton Woods yang berlangsung hampir 20 tahun. Meskipun Sistem Bretton
Woods terbukti memiliki peran dalam restorasi sistem perekonomian dunia, namun
pada kenyataannya penerapan sistem ini mulai mengalami banyak masalah yang
kemudian berpengaruh pada tingkat kepercayaan negara-negara terhadap kondisi
ekonomi Amerika. Diawali dengan adanya perang Vietnam yang terjadi pada tahun
1960-an, situasi ini merupakan pemicu terjadinya inflasi di Amerika yang mana
pada saat itu mulai ditandai dengan upaya pemerintah Amerika yang mencetak uang
lebih besar dari jumlah cadangan emas yang dimiliki negara. Karena efek inflasi
yang berkepanjangan inilah negara-negara eropa mulai menarik kembali emas dalam
bentuk cadangan dollar seperti yang termuat dalam perjanjian Bretton Woods.
Perubahan sentimen negara Eropa terhadap inflasi menyebabkan Amerika harus
melepas cadangan emasnya untuk memenuhi tuntutan negara-negara eropa hingga
sistem keuangan Amerika dinyatakan terjadi defisit neraca pembayaran. Tahun
1972 merupakan tahun dimana Sistem Bretton Woods tidak dijalankan lagi, karena
mengalami banyak masalah yang berakibat pada ketidakstabilan cadangan emas yang
dimiliki oleh Amerika. Setelah Sistem Bretton Woods berakhir maka sistem
moneter internasional mulai diambil alih oleh IMF yang kemudian lahirlah sistem
keuangan baru yang disebut dengan Sistem Kurs Mengambang Terkendali atau
Managed Float. Yang dimaksud dengan Sistem Kurs Mengambang Terkendali adalah
sebuah sistem keuangan internasional yang merupakan penggabungan antara sistem
nilai tukar tetap dan sistem nilai fleksibel. Dengan menerapkan sistem ini maka
akan terlihat perubahan nilai tukar yang terus berubah-ubah setiap harinya dan
hal ini menunjukkan sebuah respons terhadap aktivitas pasar. Karena sifat yang
dinamis inilah maka dibutuhkan sebuah perantara atau media yang memiliki
pengaruh dalam mengendalikan kestabilan pasar terhadap perubahan nilai tukar,
perantara atau media yang dibutuhkan dalam kegiatan pasar diwakili oleh adanya
bank sentral.
Sistem keuangan internasional
diawali dengan terbentuknya sistem standar emas, sistem ini dianggap sebagai
konsep pertama yang muncul dan kemudian akan membawa pengaruh terhadap banyak
negara dalam mengadopsi sistem ini. Sistem ini memiliki keterkaitan antara
cadangan emas dan jumlah nilai mata uang, dimana emas merupakan standar dalam
menentukan nilai mata uang yang mampu dicetak oleh negara. Adanya perang dunia
pertama menjadi penyebab utama berhentinya sistem standar emas, dimana seperti
yang diketahui bahwa sistem ini sangat tergantung dengan jumlah cadangan emas
yang dimiliki oleh negara, yang diperoleh dari adanya tambang emas yang
dimiliki oleh negara tersebut atau dengan komoditas ekspor impor. Perang dunia
membawa krisis bagi negara-negara eropa sehingga mereka membutuhkan bantuan
dana dari dunia internasional. Amerika yang memiliki cadangan emas yang semakin
besar menjadikan negara tersebut terhindar dari bencana krisis moneter dunia.
Sehingga dengan momentum yang berpihak tersebut Amerika dengan leluasa
memberikan bantuan keuangan kepada negara-negara eropa dengan beberapa
perjanjian yang harus disepakati. Dari kesepakatan ini muncullah Sistem Bretton
Woods yang menghasilkan beberapa point penting dalam kesepakatan ekonomi dan
juga faktor utama dalam membentuk lembaga-lembaga keuangan internasional.
Sistem Bretton Woods hanya bertahan kurang lebih selama 20 tahun, meski pada
penerapan sistem Bretton Woods membawa dampak yang signifikan untuk kembali
kejayaan perekonomian eropa, namun sistem ini berakhir pada tahun 1972. Setelah
sistem Bretton Woods berakhir kemudian digantikan oleh sistem baru yang
dibentuk oleh IMF yaitu Sistem managed Float atau Sistem Kurs Mengambang
terkendali.
IMPLIKASI
BISNIS AKIBAT FLUKTUASI NILAI TUKAR
Fluktuasi nilai tukar kurs
pertukaran barang dan jasa dalam perdagangan internasional juga akan diikuti
dengan pertukaran mata uang suatu negara dengan negara lain. Nilai mata uang
suatu negara berbeda dengan negara lain. Oleh karena itu perlu dilakukan
antisipasi dan manajemen keuangan yang baik untuk meminimalisir resiko yang
akan terjadi. Ini mengacu pada perdagangan internasional seperti ekspor atau
impor. Secara umum, mata uang yang lebih lemah akan merangsang ekspor dan
membuat impor lebih mahal sehingga bisa mengurangi defisit perdagangan suatu
negara dari waktu ke waktu. Depresiasi mata uang domestik adalah alasan utama
mengapa bisnis ekspor tetap kompetitif di pasar internasional. Sebaliknya mata
uang yang lebih kuat dapat mengurangi daya saing ekspor dan membuat impor lebih
murah sehingga dapat menyebabkan defisit perdagangan semakin besar yang
akhirnya melemahkan mata uang. Tapi sebelum ini terjadi, sektor industri yang
sangat berorientasi ekspor dapat hancur oleh mata uang yang terlalu kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar